Setelah diipercaya menjadi fasilitator untuk Riset Terapan Program Ekosistem Kemitraan berbasis potensi daerah untuk Provinsi Sumatera Utara tahun 2023, tim Polmed melakukan audiensi ke kantor Gubernur Sumatera Utara untuk memaparkan keterlibatan Pemerintah dalam Program Ekosistem Kemitraan Berbasis Potensi Daerah ini, 25/9/2023.
Sebagai Provinsi dengan jumlah penduduk terbesar keempat di Indonesia setelah Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah. Besarnya jumlah penduduk dan luasnya wilayah Provinsi Sumatera Utara menjadi potensi kekuatan untuk mendorong perkembangan ekonomi secara produktif. Pemanfaatan sumberdaya yang ada mampu mempercepat pembangunan daerah serta pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan pembangunan ekonomi daerah sangat ditentukan oleh kebijakan pembangunan yang bertumpu pada upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dalam hal jumlah, produktivitas, dan efisiensi yang optimal.
Peran pemerintah sangatlah penting dalam Perumusan kebijakan yang mampu mendorong penyediaan lapangan kerja yang cukup untuk mengejar pertumbuhan penduduk. Wilayah provinsi sumatera utara memiliki ketersediaan sumber daya manusia yang potensial, namun permasalahan timbul karena terkendala pada bidang ketenagakerjaan yaitu lapangan pekerjaan yang tidak seimbang dengan tingginya jumlah penduduk. Oleh karena itu, pembentukan dan pengembangan klaster inovasi di Sumatera Utara demi tercapainya ekosistem kemitraan.
Audiensi konsorsium pengelola program disambut oleh Asisten 1 (Satu) Bidang Pemerintahan Kesejahteraan Sosial, Basyarin Tanjung. Beliau menyambut baik audiensi yang dilakukan oleh tim dan dalam pembuka rapatnya beliau menjelaskan bahwa pertemuan singkat ini diharapkan dapat memberikan kejelasan kepada pemerintah sumatera utara (Pemprovsu) terkait hal-hal yang dibutuhkan, dapat dilakukan dan apa yang dibantu oleh Pemprovsu terkait program ini sehingga kedepannya kedua belah pihak dapat melangkah bersama sama dan saling bersinergi.
Surya Dharma selaku Ketua Konsorsium Pengelola Program menjelaskan bahwa audiensi ini juga turut dihadiri oleh seluruh Konsorsium yang berasal dari 4 (empat) Perguruan Tinggi Vokasi yaitu Politeknik Negeri Medan, Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara, dan AMIK Polibisnis.
“Kemendikbudristek terus berupaya meningkatkan ekosistem kemitraan antara satuan pendidikan vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) demi terselaraskannya lulusan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja,” kata Ketua Tim pengelola program Wilayah Sumut, Dr. Surya Dharma., S.T., M.T. didampingi oleh seluruh Tim. “Koordinasi antara berbagai pihak khususnya Pemda dan Pemrov sangat dibutuhkan untuk mensinkronisasi lulusan vokasi dapat diterima di dunia industri”. Tutur Surya. Surya juga menambahkan bahwa Program ini berjalan selama 3 (tiga) tahun, fokus tahun pertama adalah membuat observasi dan penelitian terkait workforce planning (ketenagakerjaan) dan innovation planning yang merupakan hal-hal berkembang didunia industri yang dapat diadopsi oleh kampus sebagai bahan riset, dan pada akhirnya akan menghasilkan policy brief (kebijakan).
Dewi Comala Sari, S.E., M.Si, selaku wakil ketua program menambahkan bahwa terdapat beberapa aktor yang terlibat pada program ini seperti dinas Kabupaten/Kota, Bappelitbang, Biro Pusat Statistik, Disnaker, Disperindag, Dinas Pariwisata, Asosiasi seperti Kadin, serta OPD terkait membutuhkan dukungan Pemprovsu untuk dapat menyatukan stakeholders tersebut. Tim juga menjelaskan bahwa dalam waktu dekat Kegiatan ini akan segera dilaunching dengan dukungan Pemprovsu.
Dalam pertemuan ini diskusi dilanjutkan dengan perwakilan dinas Pendidikan Pemprovsu dan Dinas Pariwisata Pemprovsu yang juga turut hadir mendampingi Asisten 1 (Satu) Bidang Pemerintahan Kesejahteraan Sosial. Pertemuan ini membawa angin segar bagi Konsorsium Pengelola Program untuk pelaksanaan Program kedepannya.